menu melayang

Minggu, 14 September 2025

KENAPA DI IAIN/UIN SELALU HIDUP ORGANISASI EKSTRA ISLAM?


Oleh: Manusia Hening

Keberadaan organisasi-organisasi ekstra Islam di lingkungan STAIN, IAIN, dan UIN bukan sekadar realitas sosiologis di kampus, tetapi mencerminkan jejak sejarah dan dialektika pemikiran yang melatarbelakangi lahirnya perguruan tinggi Islam itu sendiri. Organisasi ekstra tumbuh dari rahim sejarah, dari kesadaran kolektif para cendekiawan dan tokoh-tokoh pergerakan Islam yang tidak hanya resah terhadap keterbelakangan umat, tetapi juga komitmen perjuangan terhadap ideologi yang mengitari arah masa depan bangsa pada masanya. 

Pada masa-masa awal kemerdekaan, ketika Indonesia berdiri di persimpangan jalan antara sekularisme, sosialisme, komunisme, dan Islam, lahirlah pergulatan pemikiran yang intens di kalangan umat. Di pusaran itu, para pemikir Muslim tidak tinggal diam. Mereka meyakini bahwa peradaban tidak dapat dibangun tanpa pencerahan akal dan pencerahan jiwa.  Maka lahirlah gagasan tentang perlunya lembaga pendidikan tinggi Islam, sebagai medan perjuangan intelektual yang tidak sekadar mencetak sarjana, tetapi membentuk manusia yang tercerahkan secara ruhani, terdidik secara nalar, dan teguh dalam nilai. 

Dari rahim perjuangan itulah lahirlah IAIN, yang kemudian berkembang menjadi STAIN dan UIN. Institusi ini bukan sekadar kampus, tetapi representasi dari semangat zaman, "zeitgeist" umat Islam yang ingin berdiri sejajar, bukan dalam dominasi, tetapi dalam kontribusi. Dan di dalam ruang-ruang akademik itu, organisasi ekstra hadir bukan sebagai pelengkap, namun sebagai penjaga api semangat pergerakan, tempat nilai-nilai perjuangan yang terus dirawat, dikritisi, dan diwariskan

Inilah landasan filosofis yang menjelaskan mengapa organisasi ekstra Islam tetap bertahan di kampus-kampus Islam hingga hari ini. Organisasi ekstra hidup ini bukan karena kebetulan, tetapi karena adanya kesadaran historis yang terus diperbarui. Di tengah transformasi UIN menuju universitas modern dan global, keberadaan organisasi-organisasi ini menjadi pengingat: bahwa ilmu tanpa nilai akan hampa, dan modernitas tanpa akar akan rapuh. Maka generasi hari ini ditantang untuk tidak ahistoris dalam membaca masa depan kampus Islam, agar tetap berpijak di akar bumi, namun menjulang ke langit zaman. 


#Manusia Hening 
#Kini IAIN bertransformasi menjadi UIN
#Walau banyak prodi Umum, tetapi tidak harus hilang ruh dan semangat sejarahnya#

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel