Oleh: H. Sugandi
Miharja, Ph.D
Adzan bukan sekadar
panggilan shalat, tetapi juga momentum spiritual yang mengandung banyak hikmah
dan keutamaan. Menjawab adzan dari dalam masjid, terutama dalam keadaan telah
berwudhu, duduk menghadap kiblat, dan tidak bersandar, merupakan amalan yang dapat
meningkatkan kualitas ibadah seseorang. Dalam tulisan ini, kita akan mengupas
dalil-dalil yang mendukung amalan tersebut serta manfaat ruhaniahnya.
Keutamaan Berwudhu
Sebelum Menjawab Adzan
Wudhu merupakan syarat
utama dalam ibadah shalat dan juga memiliki dampak ruhani yang besar. Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur'an:
> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى
الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
"Wahai orang-orang
yang beriman! Apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu dan
tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua
mata kaki." (QS. Al-Maidah: 6)
Selain menjadi syarat
sah shalat, wudhu juga membersihkan dosa-dosa kecil, sebagaimana dijelaskan
dalam hadis Rasulullah ﷺ:
> "إِذَا تَوَضَّأَ
العَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ المُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ
خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ المَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ المَاءِ"
"Jika seorang
hamba Muslim atau mukmin berwudhu, lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah semua
dosa yang dilakukan oleh matanya bersama air, atau bersama tetesan air terakhir."
(HR. Muslim, no. 244)
Dari perspektif ruhani,
berwudhu sebelum mendengar dan menjawab adzan dapat meningkatkan kesadaran
spiritual dan kesiapan hati untuk menyambut panggilan Ilahi.
Adab Duduk Menghadap
Kiblat dan Tidak Bersandar
Duduk dengan menghadap
kiblat adalah salah satu adab yang dianjurkan dalam berbagai aktivitas ibadah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
> "خَيْرُ مَجَالِسِكُمْ
مَا اسْتُقْبِلَ بِهِ الْقِبْلَةُ"
"Sebaik-baik
majelis kalian adalah yang menghadap kiblat." (HR. Thabrani dalam
Al-Mu’jam Al-Kabir, 11/79, hasan)
Duduk tanpa bersandar
mencerminkan ketawadhuan dan kesiapan hati untuk menerima seruan Allah. Dalam
hadis lain, Rasulullah ﷺ juga menegaskan bahwa seseorang yang berada di dalam
masjid harus menjaga adabnya karena sedang bermunajat kepada Allah:
> "إذا كان أحدكم
في المسجد، فلا يبصقن أمامه، فإنما يناجي الله"
"Jika salah
seorang di antara kalian berada di dalam masjid, janganlah ia meludah ke depan,
karena sesungguhnya dia sedang bermunajat kepada Allah." (HR. Bukhari, no.
406)
Duduk dengan penuh adab
akan memperkuat koneksi spiritual antara seorang hamba dan Rabb-nya, menjadikan
hati lebih khusyuk dalam menjawab adzan.
Hukum Berdiri Saat
Datang ke Masjid Sedang Adzan Berkumandang
Ketika seseorang
memasuki masjid dan mendengar adzan, dianjurkan untuk tidak langsung duduk,
tetapi tetap berdiri sejenak untuk menjawab adzan. Hal ini didasarkan pada
hadis Rasulullah ﷺ:
> "إِذَا سَمِعْتُمُ
النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ"
"Jika kalian
mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin."
(HR. Bukhari, no. 611; Muslim, no. 383)
Hadis ini menunjukkan
bahwa menjawab adzan harus dilakukan dengan penuh perhatian dan penghormatan,
termasuk dalam posisi tubuh yang siap dan sadar.
Fadhilah I’tikaf Walau
Sejenak
Beri’tikaf sejenak di
masjid untuk menunggu shalat memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
> "من اعتكف يوماً
ابتغاء وجه الله، جعل الله بينه وبين النار ثلاث خنادق، كل خندق أبعد ما بين الخافقين"
"Barang siapa yang
beri'tikaf sehari karena mengharap wajah Allah, maka Allah akan menjadikan
antara dirinya dan neraka tiga parit, setiap parit sejauh antara timur dan
barat." (HR. Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir, no. 11108)
Doa Mustajab antara
Adzan dan Shalat Wajib
Waktu antara adzan dan
iqamah adalah salah satu momen terbaik untuk berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:
"الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ
وَالْإِقَامَةِ"
"Doa tidak akan
ditolak antara adzan dan iqamah." (HR. Abu Dawud, no. 521; Tirmidzi, no.
212, hasan shahih). Oleh karena itu, memanfaatkan waktu ini untuk berdoa akan
membawa keberkahan dan pengabulan dari Allah SWT.
Penutup
Menjawab adzan dari
dalam masjid dengan kondisi yang optimal membawa banyak manfaat ruhani. Hal ini
bukan hanya meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah, tetapi juga memperkuat
hubungan seorang hamba dengan Allah SWT. Dengan memahami dalil-dalil ini, kita
dapat lebih menghayati panggilan adzan sebagai momen spiritual yang penuh
berkah.
*) Tim Khidmat Pelmada
Bandung