menu melayang

Minggu, 02 Maret 2025

KENIKMATAN MENJAWAB ADZAN SUBUH DAN ISYA DARI DALAM MASJID

Oleh: H. Sugandi Miharja, Ph.D

Adzan bukan sekadar panggilan shalat, tetapi juga momentum spiritual yang mengandung banyak hikmah dan keutamaan. Menjawab adzan dari dalam masjid, terutama dalam keadaan telah berwudhu, duduk menghadap kiblat, dan tidak bersandar, merupakan amalan yang dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang. Dalam tulisan ini, kita akan mengupas dalil-dalil yang mendukung amalan tersebut serta manfaat ruhaniahnya.

Keutamaan Berwudhu Sebelum Menjawab Adzan

Wudhu merupakan syarat utama dalam ibadah shalat dan juga memiliki dampak ruhani yang besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki." (QS. Al-Maidah: 6)

Selain menjadi syarat sah shalat, wudhu juga membersihkan dosa-dosa kecil, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah ﷺ:

> "إِذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ المُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ المَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ المَاءِ"

"Jika seorang hamba Muslim atau mukmin berwudhu, lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah semua dosa yang dilakukan oleh matanya bersama air, atau bersama tetesan air terakhir." (HR. Muslim, no. 244)

Dari perspektif ruhani, berwudhu sebelum mendengar dan menjawab adzan dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan kesiapan hati untuk menyambut panggilan Ilahi.

Adab Duduk Menghadap Kiblat dan Tidak Bersandar

Duduk dengan menghadap kiblat adalah salah satu adab yang dianjurkan dalam berbagai aktivitas ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:

> "خَيْرُ مَجَالِسِكُمْ مَا اسْتُقْبِلَ بِهِ الْقِبْلَةُ"

"Sebaik-baik majelis kalian adalah yang menghadap kiblat." (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 11/79, hasan)

Duduk tanpa bersandar mencerminkan ketawadhuan dan kesiapan hati untuk menerima seruan Allah. Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ juga menegaskan bahwa seseorang yang berada di dalam masjid harus menjaga adabnya karena sedang bermunajat kepada Allah:

> "إذا كان أحدكم في المسجد، فلا يبصقن أمامه، فإنما يناجي الله"

"Jika salah seorang di antara kalian berada di dalam masjid, janganlah ia meludah ke depan, karena sesungguhnya dia sedang bermunajat kepada Allah." (HR. Bukhari, no. 406)

Duduk dengan penuh adab akan memperkuat koneksi spiritual antara seorang hamba dan Rabb-nya, menjadikan hati lebih khusyuk dalam menjawab adzan.

Hukum Berdiri Saat Datang ke Masjid Sedang Adzan Berkumandang

Ketika seseorang memasuki masjid dan mendengar adzan, dianjurkan untuk tidak langsung duduk, tetapi tetap berdiri sejenak untuk menjawab adzan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah ﷺ:

> "إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ"

"Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin." (HR. Bukhari, no. 611; Muslim, no. 383)

Hadis ini menunjukkan bahwa menjawab adzan harus dilakukan dengan penuh perhatian dan penghormatan, termasuk dalam posisi tubuh yang siap dan sadar.

Fadhilah I’tikaf Walau Sejenak

Beri’tikaf sejenak di masjid untuk menunggu shalat memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:

> "من اعتكف يوماً ابتغاء وجه الله، جعل الله بينه وبين النار ثلاث خنادق، كل خندق أبعد ما بين الخافقين"

"Barang siapa yang beri'tikaf sehari karena mengharap wajah Allah, maka Allah akan menjadikan antara dirinya dan neraka tiga parit, setiap parit sejauh antara timur dan barat." (HR. Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir, no. 11108)

Doa Mustajab antara Adzan dan Shalat Wajib

Waktu antara adzan dan iqamah adalah salah satu momen terbaik untuk berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:

 "الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ"

"Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah." (HR. Abu Dawud, no. 521; Tirmidzi, no. 212, hasan shahih). Oleh karena itu, memanfaatkan waktu ini untuk berdoa akan membawa keberkahan dan pengabulan dari Allah SWT.

Penutup

Menjawab adzan dari dalam masjid dengan kondisi yang optimal membawa banyak manfaat ruhani. Hal ini bukan hanya meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah, tetapi juga memperkuat hubungan seorang hamba dengan Allah SWT. Dengan memahami dalil-dalil ini, kita dapat lebih menghayati panggilan adzan sebagai momen spiritual yang penuh berkah.

 

 

*) Tim Khidmat Pelmada Bandung

 

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel