Oleh:
H.
Sugandi Miharja, Ph.D
Ibadah di bulan Ramadan
akan meningkatkan Ketakwaan berupa
kesalehan spiritual. Puasa melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu,
meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menahan lapar
dan dahaga, kita belajar kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur.
Allah SWT berfirman
dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS.
Al-Baqarah: 183)
Bulan ini bulan
penghapusan dosa dan mendapatkan pahala besar. Puasa bukan hanya sekadar
menahan lapar, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa yang telah
lalu. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang
berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 38, Muslim No. 760)
Dengan ibadah puasa,
akan meningkatkan kesabaran dan disiplin. Puasa mengajarkan kita untuk bersabar
dalam menghadapi ujian hidup. Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ
"Puasa itu separuh
dari kesabaran." (HR. Ibnu Majah No. 1745)
Dengan berpuasa, kita
belajar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum,
dan perkataan buruk. Hal ini membentuk karakter yang lebih disiplin dan
terkendali.
Di bulan Ramadan tumbuh
kepedulian sosial dan rasa empati. Salah
satu hikmah terbesar dari puasa adalah kita merasakan bagaimana rasanya lapar
dan haus, sehingga mendorong kita untuk peduli terhadap orang-orang yang
membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا
يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا. فَقِيلَ: لِمَنْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ
الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
"Di surga terdapat
kamar-kamar yang bagian dalamnya bisa terlihat dari luar dan bagian luarnya
bisa terlihat dari dalam." Lalu para sahabat bertanya, "Untuk siapa
kamar-kamar itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Untuk orang
yang berkata baik, memberi makan orang lain, berpuasa dengan rutin, dan salat
malam saat manusia tertidur." (HR. Tirmidzi No. 1984)
Dari hadis ini, kita
diajarkan untuk berbagi makanan kepada orang lain dan meningkatkan hubungan
sosial, terutama dengan memperbanyak sedekah di bulan Ramadan.
Di bulan Ramadan pun
mempererat ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Sesama Muslim). Bulan ini menjadi
momen untuk mempererat hubungan antar sesama Muslim. Kebersamaan dalam berbuka
puasa, salat berjamaah, dan zakat fitrah menunjukkan pentingnya persaudaraan dan
solidaritas dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ
"Sesungguhnya orang-orang
beriman itu bersaudara" (QS. Al-Hujurat: 10)
Dengan berpuasa, kita
merasakan kebersamaan dalam menjalankan ibadah dan mempererat hubungan sosial dengan
sesama Muslim.
Penutup
Puasa di bulan Ramadan
bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki banyak manfaat spiritual
dan sosial, di antaranya: Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah.l,
Menghapus dosa-dosa dan mendapatkan pahala besar, Melatih kesabaran dan disiplin, Menumbuhkan
empati terhadap kaum fakir miskin,
Mempererat ukhuwah Islamiyah dengan sesama Muslim. Semoga kita semua
bisa menjalankan puasa Ramadan dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan
manfaatnya, baik di dunia maupun di akhirat. آمين يا رب العالمين
*) Pengarah LSP MUI