menu melayang

Kamis, 27 Februari 2025

LOMPATAN KUALITAS DIRI YANG AKAN DICAPAI DENGAN IBADAH DI BULAN RAMADHAN



Oleh:  H. Sugandi Miharja, Ph.D

Ibadah di bulan Ramadan akan meningkatkan Ketakwaan berupa  kesalehan spiritual. Puasa melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita belajar kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Bulan ini bulan penghapusan dosa dan mendapatkan pahala besar. Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari No. 38, Muslim No. 760)

Dengan ibadah puasa, akan meningkatkan kesabaran dan disiplin. Puasa mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

وَالصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ

"Puasa itu separuh dari kesabaran." (HR. Ibnu Majah No. 1745)

Dengan berpuasa, kita belajar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perkataan buruk. Hal ini membentuk karakter yang lebih disiplin dan terkendali.

Di bulan Ramadan tumbuh kepedulian sosial dan rasa empati.  Salah satu hikmah terbesar dari puasa adalah kita merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus, sehingga mendorong kita untuk peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا. فَقِيلَ: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

"Di surga terdapat kamar-kamar yang bagian dalamnya bisa terlihat dari luar dan bagian luarnya bisa terlihat dari dalam." Lalu para sahabat bertanya, "Untuk siapa kamar-kamar itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Untuk orang yang berkata baik, memberi makan orang lain, berpuasa dengan rutin, dan salat malam saat manusia tertidur." (HR. Tirmidzi No. 1984)

Dari hadis ini, kita diajarkan untuk berbagi makanan kepada orang lain dan meningkatkan hubungan sosial, terutama dengan memperbanyak sedekah di bulan Ramadan.

Di bulan Ramadan pun mempererat ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Sesama Muslim). Bulan ini menjadi momen untuk mempererat hubungan antar sesama Muslim. Kebersamaan dalam berbuka puasa, salat berjamaah, dan zakat fitrah menunjukkan pentingnya persaudaraan dan solidaritas dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara" (QS. Al-Hujurat: 10) 

Dengan berpuasa, kita merasakan kebersamaan dalam menjalankan ibadah dan mempererat hubungan sosial dengan sesama Muslim.

Penutup

Puasa di bulan Ramadan bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki banyak manfaat spiritual dan sosial, di antaranya: Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah.l, Menghapus dosa-dosa dan mendapatkan pahala besar,  Melatih kesabaran dan disiplin, Menumbuhkan empati terhadap kaum fakir miskin,  Mempererat ukhuwah Islamiyah dengan sesama Muslim. Semoga kita semua bisa menjalankan puasa Ramadan dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan manfaatnya, baik di dunia maupun di akhirat. آمين يا رب العالمين

 

*) Pengarah LSP MUI

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel