menu melayang

Kamis, 05 Juni 2025

ARAFAH, TITIK KUMPUL RUH RELIGI

 





OLEH : H. Sugandi Miharja, Ph.D

 

Hari arafah bukan sekadar tanggal. Hari itu adalah janji Ilahi. Hari ketika langit mendekat, bumi khusyuk, dan ruh-ruh manusia mencari jalan dan penantian dikumpulkan.

Hari Arafah Doa yang Tak Pernah Ditolak

Di Arafah, tak ada kata sia-sia.

Setiap bisikan hati adalah surat cinta kepada langit. “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)

Cukup satu zikir yang mengguncang Arsy:

 لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ...

Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Ucapkan perlahan. Rasakan. Itulah titik temu ruh dengan Rabb-nya.

Titik Balik Kehidupan

Hari Arafah bukan hanya untuk yang berhaji. Ini adalah panggilan jiwa bagi semua manusia. Panggilan untuk berhenti. Menoleh ke dalam. Menangis. Panggilan untuk berkata: “Ya Allah… aku lelah menjauh. Hari ini, aku mendekat.”

Arafah, Puncak Ibadah

Bayangkan jutaan manusia berdiri dalam balutan kain putih, tanpa pangkat, tanpa gelar. Semua sama, hanya satu yang berbeda: sejauh mana ruh mereka mengenal Tuhannya.

Rasulullah ﷺ bersabda: "Al-ḥajju ‘Arafah", Haji adalah Arafah (HR. Abu Dawud). Arafah bukan hanya lokasi, tapi momen suci ketika jiwa dipertemukan ke asalnya.

Langit Membuka Pintu Ampunan

Tak ada hari yang lebih penuh rahmat selain Arafah. “Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah” (HR. Muslim).

Dan kita yang tidak berhaji, masih bisa menjemputnya dengan puasa sunat, doa, air mata, dan penyerahan diri total. “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang” (HR. Muslim).

Jejak Para Nabi di Arafah

Nabi Adam & Hawa bertemu kembali di Arafah setelah terpisah lama dari surga. Di sinilah cinta dan taubat menyatu. Nabi Ibrahim & Ismail diuji di sini, bukan hanya tentang pengorbanan, tapi tentang keyakinan tak tergoyahkan. Nabi Muhammad ﷺ berdiri di sini menyampaikan Khutbah Perpisahan, mewariskan pesan keadilan dan kesatuan umat. Arafah menyimpan jejak para nabi, dan kita adalah penerus risalah itu.

Penutup, Menjadi Manusia Arafah

Arafah mengajarkan bahwa ampunan itu nyata. Perubahan ke arah kebaikan itu mungkin. Setiap diri manusia bisa kembali ke fitrah yang suci. Jadilah manusia Arafah, yang meski tak berdiri di padangnya, tapi ruhnya telah wukuf di hadapan Tuhannya. Jika di hari Arafah ini tak mengubahmu, mungkin jiwamu sedang tidur terlalu pulas.

 

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel