Oleh : H.S. Miharja,
Ph.D
Musim
hujan memberi keberkahan pada kehidupan. Termasuk pada kehidupan tanaman yang
mungkin tampak biasa di mata kita. Tapi bagi orang yang berpikir, setiap daun,
akar, dan batangnya adalah ayat Allah yang hidup, yang memancarkan pesan
keagungan dan kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk
Ketika
kita menghirup udara segar, meminum air jernih, atau menyantap buah-buahan yang
lezat, sadarkah kita bahwa semua itu tidak terlepas dari peran tanaman? Dalam
Islam, alam semesta adalah ayat-ayat kauniyah, tanda kebesaran Allah di luar
wahyu tertulis. Tanaman adalah salah satunya. Mari kita tadabburi peran penting
tanaman dalam kehidupan dan bagaimana Islam memerintahkannya sebagai bentuk
ibadah kepada Allah.
Paru-paru Dunia yang
Bertasbih
Tanaman
adalah makhluk hidup yang setiap harinya melakukan fotosintesis, proses
mengubah karbon dioksida menjadi oksigen dan glukosa dengan bantuan sinar
matahari. Bayangkan, tanpa tanaman, udara kita akan penuh racun, dan kehidupan
akan punah. Tanaman adalah paru-paru dunia, yang bekerja tanpa henti, tanpa
pamrih, bertasbih dengan diamnya.
Tanaman sebagai sumber
Makanan, Obat, dan Keberkahan
Tanaman
menyediakan hampir seluruh kebutuhan dasar manusia, mulai pangan, sandang, dan
sebagian papan, juga dari biji-bijian, sayur, buah, hingga rempah-rempah, semua
berasal dari tanaman.
Rasulullah
SAW bersabda “Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman, lalu dimakan oleh
manusia, hewan, atau burung, kecuali itu menjadi sedekah baginya.” (HR.
Bukhari-Muslim)
Tanaman
bahkan menjadi sumber pengobatan. Al-Qur’an menyebut banyak jenis tumbuhan yang
menjadi obat seperti zaitun, kurma, dan habbatussauda. Semua ini adalah bentuk
kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
Tanaman sebagai Penjaga
Siklus Air dan Stabilitas Iklim
Pohon
dengan akar-akarnya yang dalam menyerap air hujan dan menahannya agar tidak
terjadi banjir atau longsor. Lewat proses transpirasi, tanaman melepaskan uap
air ke atmosfer yang membantu pembentukan awan dan hujan.
Allah berfirman:
"أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ
بِقَدَرِهَا..."
“Dia menurunkan air
dari langit, lalu mengalir di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya...” (QS.
Ar-Ra’d: 17)
Tanpa
tanaman, siklus air akan terganggu, kekeringan terjadi, dan perubahan iklim
akan semakin parah. Tanaman adalah tameng ekologi yang diciptakan Allah.
Cara Kerja Pohon yang
Mencerminkan Keagungan Ilahi
Struktur
pohon adalah keajaiban biologis. Akar
menyerap nutrisi dan air dari tanah, batang menjadi saluran hidup (xilem dan
floem), dan daun mengolah energi dari matahari menjadi makanan. Sistem ini
bekerja otomatis tanpa manusia campur tangan.
Lebih
ajaib lagi, pohon bisa “berkomunikasi” lewat akar dan senyawa kimia untuk
memperingatkan bahaya atau berbagi nutrisi. Dalam sains, ini disebut "wood
wide web".
Bukankah ini tanda
kekuasaan Allah yang sempurna?
"الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى، وَالَّذِي قَدَّرَ
فَهَدَى"
“Dialah (Allah) yang
menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), dan yang menentukan takdir
serta memberi petunjuk.” (QS. Al-A’la: 2-3)
Penutup, Merenung dan
Bertindak
Islam
tidak hanya memerintahkan kita untuk beribadah secara ritual, tetapi juga
mengajarkan “ibadah ekologis”: menjaga lingkungan sebagai amanah. Ketika kita
menanam pohon, menyiram tanaman, atau menjaga hutan, sejatinya kita sedang
menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunah Rasul.
Tanaman
adalah saksi keagungan Allah. Mari kita berpikir sejenak, memperhatikan sehelai
daun, dan berkata dalam hati,
“Subhanallah, sungguh
Tuhan kami tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia.”
(QS. Ali ‘Imran: 191)