menu melayang

Selasa, 03 Juni 2025

KETIKA DOA PADA KESEHATAN TAK KUNJUNG SEMBUH, BAGAIMANA MEMAHAMI HIKMAH INI?

 


 


Oleh : H.S. Miharja, Ph.D

Pertanyaan ini dapat menyentuh aspek penting dari makna ibadah, takdir, dan hikmah ujian hidup.

Nilai seseorang di sisi Allah SWT bukan terletak pada hasil (sembuh atau sakitnya), tetapi pada kesungguhan dalam berdoa, bersabar, dan tetap bertawakal kepada-Nya sebagai hamba. Bahkan ketika doanya tidak dikabulkan sesuai harapan, doa tetap menjadi ibadah yang sangat mulia.

Doa adalah ibadah itu sendiri:

النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

«الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ»

ثم قرأ: {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ}

“Doa itu adalah ibadah.” Lalu beliau membaca (QS. Ghafir: 60), “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.” (HR. Tirmidzi no. 2969, hasan sahih)

Walau sakit tak kunjung sembuh, doa tetap berpahala karena ia adalah bentuk penghambaan.

Sakit sebagai penghapus dosa dan meningkatkah derajat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

«مَا يَزَالُ البَلَاءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ، حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ»

“Cobaan akan terus menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya, hingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak membawa dosa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi no. 2399, hasan sahih)

Maka kesabaran dalam sakit meski sembuh tidak datang, tetap bernilai tinggi di sisi Allah SWT.

Penutup

Yang lebih mulia di sisi Allah bukanlah “hasil” sehatnya, tapi ketundukan sebagai hamba-Nya, tetap berdoa, bersabar, dan menyerahkan urusan kepada-Nya. Sebab, doa adalah ibadah, dan sakit adalah ladang pahala bagi orang beriman.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel