Oleh : H.S. Miharja, Ph.D
Awal Muharram bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Islam, melainkan peringatan historis dan spiritual atas Hijrah Rasulullah ﷺ dari Makkah ke Madinah. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga simbol perubahan arah hidup, perjuangan menegakkan nilai tauhid, dan permulaan kalender umat Islam.
Tahun baru Hijriyah menjadi momen penting untuk muhasabah, meninjau kembali perjalanan hidup dan niat amal, sebagai bekal menghadapi waktu yang terus berjalan tanpa kembali.
Momentum Muhasabah
Konsep muhasabah sangat ditekankan dalam Al-Qur’an. Allah memerintahkan agar setiap insan memperhatikan amalnya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Hasyr: 18).
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
"Orang cerdas adalah yang menghisab dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya lalu berangan-angan kepada Allah" (HR. Tirmidzi, no. 2459).
Awal tahun menjadi kesempatan untuk menimbang niat, amal, dan orientasi hidup. Kita diingatkan bahwa waktu bukan sekadar bilangan hari, tapi aset spiritual menuju akhirat.
Konsep Waktu dalam Islam
Islam memandang waktu sebagai amanah. Bahkan Allah bersumpah atas waktu dalam banyak surat sebagai bentuk kemuliaannya.
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian" (QS. Al-‘Ashr: 1–2).
وَالضُّحَىٰ وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
"Demi waktu Dhuha. Dan demi malam saat sunyi" (QS. Ad-Dhuha: 1–2).
Dalam Islam, waktu adalah proses menuju akhir, bukan siklus tanpa arah. Ia bergerak linear menuju perjumpaan dengan Allah. Maka dari itu, dalam setiap waktu ditetapkan ibadah: shalat dalam waktu harian, puasa di bulan Ramadhan, haji tahunan, dan lainnya mewujudkan ritme spiritual yang mengakar dalam rute waktu umat Islam.
Waktu dalam Makrokosmos
Konsep waktu sangat terkait dengan makrokosmos, yaitu tatanan semesta yang diciptakan Allah dengan presisi. Waktu dan peredaran bulan dijadikan sistem penanggalan.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi; di antaranya ada empat bulan haram" (QS. At-Taubah: 36).
Peredaran bulan dan matahari menjadi sistem waktu bagi manusia.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah bagi bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)" (QS. Yunus: 5).
Penanggalan Hijriyah yang berbasis bulan (qamariyah) adalah bentuk keselarasan waktu manusia dengan alam semesta, mengajak manusia hidup dalam harmoni kosmik.
Dimensi Waktu di Akhirat
Waktu di akhirat bukan hanya panjang, tapi transenden melampaui waktu tata surya matahari. Namun biasa ribuan bahkan jutaan tahun cahaya dalam jagat raya semesta gugus galaksi. Satu hari di sisi Allah bisa setara ribuan tahun.
وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
"Sesungguhnya satu hari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS. Al-Hajj: 47).
Dalam ayat lain lebih dahsyat
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
"Para malaikat dan Jibril naik kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun" (QS. Al-Ma’arij: 4).
Waktu akhirat adalah pembeda realitas, tempat semua amal manusia akan ditampakkan secara nyata. Maka, setiap waktu di dunia menjadi sangat berharga.
Penutup, Awal Tahun Sebagai Titik Balik Kesadaran Waktu
Tahun baru Hijriyah adalah undangan spiritual untuk memperbaiki diri. Waktu adalah modal utama manusia yang tak bisa diulang. Kehidupan adalah perjalanan menuju keabadian. Maka, orang bijak adalah yang menggunakan waktu dunianya untuk mempersiapkan hari esoknya di akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Ada dua nikmat yang banyak manusia lalai padanya, yakni kesehatan dan waktu luang" (HR. Bukhari, no. 6412).
Semoga Muharram ini menjadi awal perubahan menuju kehidupan yang lebih taat, bermakna, dan berpahala.