menu melayang

Senin, 16 Juni 2025

MANA RIZKI UNTUK RUHANI SPIRITUAL?

 



Oleh : H.S. Miharja, Ph.D

 

 قال رسول الله ﷺ: "إن الله يعطي الدنيا من يحب ومن لا يحب، ولا يعطي الإيمان إلا لمن أحب"

“Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada siapa yang Dia kehendaki, baik yang dicintai maupun tidak, namun Dia tidak memberi iman kecuali kepada orang yang Dia cintai.” (HR. Ahmad)

Selama ini, pemahaman umum tentang rizki sering terbatas pada aspek materi semata. Padahal dalam Islam, terdapat bentuk rizki yang jauh lebih tinggi nilainya, yaitu rizki untuk ruhani. Tulisan ini mengeksplorasi bentuk-bentuk rizki ruhani seperti keimanan, kemampuan beribadah, perjalanan spiritual, serta dialog batiniah dengan Tuhan.

Konsep rizki (رزق) dalam Islam tak hanya mencakup aspek lahiriah seperti makanan, harta, dan kesehatan, tetapi juga aspek batiniah yang menopang kehidupan ruhani manusia. Dalam kehidupan modern yang semakin materialistik, kesadaran akan pentingnya rizki ruhani menjadi sangat mendesak.

Rizki Iman sebagai Anugerah Pertama dalam Ruhaniyah

Keimanan merupakan bentuk tertinggi dari rizki ruhani, karena tanpa iman, semua amalan tidak bermakna.

وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ ٱلْإِيمَـٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ

“Akan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikannya indah dalam hatimu.” (QS. Al-Hujurat: 7)

Keimanan adalah pemberian dari Allah yang tidak bisa dicapai hanya dengan logika atau usaha jasmani semata. Ia adalah cahaya yang ditanamkan Allah ke dalam hati.

Rizki untuk Ibadah berupa Kemampuan Menjalankan Kewajiban Ruhani

Kemampuan untuk shalat, puasa, dan berdzikir adalah bentuk lain dari rizki. Banyak orang diberi waktu dan kesehatan, namun tak mampu menunaikan ibadah.

يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman, ruku’lah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu.” (QS. Al-Hajj: 77)

Ibadah adalah sarana penyucian ruhani. Maka setiap kesempatan untuk beribadah adalah rizki spiritual yang memperdalam hubungan manusia dengan Allah.

Rizki dalam Petualangan Ruhani untuk Tafakkur dan Muraqabah

Petualangan ruhani adalah perjalanan batin yang dilalui melalui tafakkur (perenungan) dan muraqabah (kesadaran bahwa Allah mengawasi). Ini merupakan bentuk rizki ruhani tingkat tinggi.

إِنَّ فِي خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَاتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَآيَـٰتٍ لِّأُو۟لِي ٱلْأَلْبَـٰبِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran: 190)

Seorang hamba yang diberi kemampuan merenungi ciptaan Allah dan menangkap hikmah di baliknya telah mendapat rizki ruhani yang sangat besar.

Rizki dalam Dialog Spiritual dalam Munajat dan Kedekatan dengan Allah SWT

Dialog spiritual adalah ekspresi tertinggi dari kedekatan hamba dengan Tuhannya. Dalam kondisi seperti ini, hati manusia merasa tenteram dan damai.

أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Rizki ini tak kasat mata, namun dampaknya terasa nyata dalam ketenangan jiwa dan kebeningan hati.

Refleksi

Rizki ruhani adalah modal utama bagi manusia untuk mencapai tujuan hidup yang sejati, yakni ridha Allah. Keimanan, kemampuan beribadah, kepekaan dalam tafakkur, dan kebeningan dalam dialog spiritual adalah bentuk-bentuk rizki yang layak disyukuri dan dijaga. Di tengah kehidupan yang hiruk-pikuk, kita memohon agar Allah memperluas dan memperteguh rizki kita dalam ruhaniyah.

 

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel