Oleh : H.S. Miharja,
Ph.D
Pernahkah
kita merenung mengapa udara yang kita hirup, makanan yang kita nikmati, bahkan
hewan dan tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita, semuanya begitu serasi dan
mendukung kehidupan manusia? Itu bukan kebetulan, melainkan tanda nyata dari
kasih sayang Tuhan yang meliputi segala sesuatu.
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“Dan Dia menciptakan
segala sesuatu dan menetapkannya dengan kadar yang tepat” (QS. Al-Furqan: 2).
Tumbuhan
bukan sekadar hijau peneduh mata. Ia adalah pabrik alami yang menjalankan
fotosintesis. Reaksi kimia rumit ini menghasilkan oksigen bagi manusia dan
hewan. Dari segi biologi, kita melihat daun, akar, batang, dan buah tersusun
sedemikian rupa untuk menangkap cahaya, menyerap air, dan memproduksi nutrisi.
Semua proses itu bekerja otomatis, berulang, dan terukur.
Sementara
itu, hewan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam bukan hanya sumber makanan,
tetapi juga menyediakan susu, bahan pakaian dari kulit dan bulunya, dan tenaga.
Bahkan dalam sistem pencernaan ruminansia, tersimpan pelajaran tentang
simbiosis mikroba dan enzim. Ini menunjukkan kecerdasan desain biologis yang
luar biasa.
وَالْأَنْعَـٰمَ خَلَقَهَا ۚ لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ
وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Dan Dia menciptakan
hewan ternak untuk kamu; padanya ada kehangatan dan manfaat, dan sebagian kamu
makan
(QS. An-Nahl: 5).
Dalam
dunia kimia, unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen tersusun membentuk
protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin sebagai fondasi dasar kehidupan. Tanpa
interaksi kimia dari tanah, air, dan sinar matahari, takkan tumbuh sebiji
gandum pun. Tanah yang kaya mineral adalah hasil dari proses geologi jutaan
tahun sebagai pelapukan batuan hingga pembentukan humus.
Dalam
medis, tumbuhan seperti kulit pohon willow menghasilkan salicin, zat yang
menjadi cikal bakal aspirin. Lebah menghasilkan propolis, yang dikenal sebagai
antibakteri alami. Ini adalah bentuk kasih sayang Tuhan yang tersembunyi dalam
struktur mikroskopik makhluk hidup.
الرَّاحِمُونَ
يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُم مَنْ فِي السَّمَاءِ
Orang-orang penyayang
akan disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah makhluk di bumi,
niscaya Yang di langit akan menyayangimu (HR. Tirmidzi).
Semua
ini menegaskan bahwa kasih sayang Tuhan tak hanya turun dalam bentuk hujan atau
doa yang dikabulkan, tapi juga dalam kerja senyap oksigen, getah pepohonan,
perut sapi, dan mikroorganisme dalam tanah. Sains dan wahyu, ketika dipadukan,
membuka mata hati: alam ini bukan sekadar bahan studi, tapi cermin cinta dan
rahmat dari Sang Pencipta.
وَٱلسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ ٱلْمِيزَانَ •
أَلَّا تَطْغَوْا۟ فِى ٱلْمِيزَانِ
"Dan Dia
meninggikan langit dan menetapkan keseimbangan, supaya kamu jangan merusak
keseimbangan itu" (QS. Ar-Rahman: 7–8)